SEJARAH
![]() |
Rumah Sakit Islam Jombang tampak depan |
Membangun Rumah Sakit dengan dana terbatas tentu tidak mudah. Sebagai langkah awal, dimulai dengan mendirikan Balai Pengobatan ( BP ). Dana pembangunannya berasal dari sumbangan sukarela para jamaah haji, pegawai Departemen Agama, siswa beberapa Madrasah serta para donatur. Peresmian Balai Pengobatan tersebut dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1994.
Setelah memiliki ijin tetap Balai Pengobatan dan BKIA dari Kakanwil Departemen Kesehatan Jawa Timur, perkembangannya cukup pesat. Sumbangan donatur dari berbagai pihak mulai mengalir. Dengan sumbangan atau hibah dari berbagai kalangan tersebut, akhirnya dapat membebaskan tanah sebelah barat seluas 3.800 M2 yang dipersiapkan untuk perluasan bangunan bila kelak sudah tersedia dana untuk keperluan pembangunan Rumah Sakit.
Pada tahun 1995 mulai dibangun ruang rawat inap dan tahun 1996 disepakati untuk membangun ruang rawat inap VIP sebanyak 10 kamar/tempat tidur dengan luas bangunan lebih kurang
Disamping itu juga ada bantuan dana dari Pengurus Pusat IPHI di Jakarta melalui Pengurus Daerah IPHI Jawa Timur. Dana tersebut dipergunakan untuk menambah peralatan medis maupun rawat inap serta menambah anggaran biaya pembangunan kantor dan ruang pertemuan.
Setelah memiliki ruang rawat inap dengan beberapa sarana pendukungnya, atas dorongan dari berbagai pihak, pada tanggal 11 Maret 1998 status Balai Pengobatan dan BKIA berubah menjadi Rumah Sakit. Pada tahun yang sama sebuah Gedung Unit Gawat Darurat bisa terbangun, sehingga dapat melayani pasien terus menerus selama 24 jam dan jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap terus bertambah.
Untuk menunjang fasilitas dan operasional Rumah Sakit terutama pelayanan antar jemput pasien, RSI Jombang menerima bantuan berupa 1 unit mobil ambulance jenis L 300 dan beberapa peralatan kesehatan lain seperti kursi roda, baju operasi, dan sebagainya dari sebuah Yayasan Pengelola Dana di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar